Sabtu, 08 Juni 2013

Pengalaman Terindah menggunakan alat Transportasi


Perjalanan menyenangkan menggunakan kereta api

mungkin terdengar biasa menggunakan kereta untuk sebuah perjalanan, apalagi di kota jakarta ini..alat transportasi yang satu ini untuk orang-orang yang bekerja di kota jakarta sudah menjadi alat transportasi andalan, karena dapat menuju tempat tujuan mereka dengan cepat dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.
apalagi harga untuk kereta ekonomi mungkin sangat murah harganya, namun banyak hal juga yang harus dihadapi untuk kereta ekonomi ini, selain penuh dan berdesak-desakkan bahkan sampai ada yang bergelantungan di pinggir pintu yang tentu saja sangat berbahaya..pilih yang nyaman dan aman yaa

mungkin ini aneh yaa, tapi ini betul betul kenyataan kalau ini perjalan kedua saya menggunakan kereta api...hehe bisa dibilang ketinggalan zaman atau mungkin norak..pengalaman naik kereta aja berbagi cerita..gak apa-apa deh lagi berusaha memenuhi tugas nih :)

kita mulai dari sejarah kereta Indonesia dulu yuk..
Sejarah perkeretaapian di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Kereta listrik pertama beroperasi 1925, menghubungkan Weltevredendengan Tandjoengpriok.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Samarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

yang menjadikan perjalanan kali ini seru yaitu mungkin karena baru kedua kalinya jadi masih terasa menyenangkan, biarpun tujuanya hanya ke kota bogor tapi asyik aja karena ditemani dengan mamah kakak dan keponakan-keponakan dan yang pasti dengan anakku tercinta..karena naik kereta ini yang pertama kali untuk anakku dia girang luar biasa, mungkin yang dia bayangkan dia sedang menaiki kereta thomas yang biasa dia liat di tv dan merupakan tontonan kartun favoritnya itu,sampai-sampai dia gak  sabar untuk segera naik..hehe lucu juga liat ekspresi wajahnya yang sangat antusias ini.
pada saat kita memasuki kereta, mmh..penuh..tapi dapet tempat duduk juga karena mungkin bawa anak-anak. pada saat duduk anakku dengan keponakanku yang lain senang banget akhirnya mereka naik kereta juga, mereka seperti asyik sendiri melihat ke arah luar  sambil menanyakan apa-apa yang mereka lihat, karena pergerakkan kereta yang cepat mungkin lama-lama mereka merasa pusing untuk melihat ke arah luar jendela akhirnya mereka tiduur deh..dan akhirnya sampai di stasiun bogor, pada saat turun mereka terbangun dan langsung menanyakan kenapa turun, ayo kita naik lagi..mungkin mereka merasa naik kereta ini gk ada ujungnya yaa, hehe...lucu rasanya seneng banget bisa bikin mereka bahagia biarpun hanya perjalanan menggunakan kereta api ke kota bogor..dan karena itu perjalanan keretanya terasa menyenangkan. :)

sumber:

1 komentar:

  1. wah seru ya... aku jadi ke pingin deh.. kalo aku si biasanya Transportasi menggunakan layanan Asisten Pribadi Virtual Diana(www.halodiana.com),chat aja langsung di bantuin.. biasanya sih aku minta tolong pesenin gojek.. habisan males bgt untuk order gojek nya hahaha....

    BalasHapus