Senin, 07 Mei 2012

MOTIVASI


MOTIVASI

1.        Definisi

Motivasi adalah proses menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan.

Berdasrakan teori hierarki kebutuhan  Abraham maslow, teori X dan Y Douglas Mc Gregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adlah alasan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki teori motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang dimasyarakat yang sering kali diartikan atau disamakan dengan semangat.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas , intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha , tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir yaitu ketekunan  merupakan ukuran mengenai berapa lama seseoarang dapat mempertahankan usahanya.

Salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuuan suatu organisasi/instansi adalah motivasi kerja. SDM yang ada dalam lingkungan organisasi/instansi tersebut. Motivasi merupakan variable perantara yang digunakan untuk menernagkan faktor-faktor dalam diri individu yang dapat membangkitkan , mempertahankan dan menyalurkan tingkahlaku suatu tujuan tertentu (J.P. Chaplin).

2.        Motivasi Kerja pada Organisasi
Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri manusia, sehingga motivasi kerja menunjuk pada kondisi-kondisi (di dalam dan di luar individu) yang menyebabkan adanya keragaman dalam intensitas, kualitas, arah dan lamanya perilaku kerja. Ada 3 teori yang berhubungan dengan motivasi kerja, yaitu :

1)                  Teori Pengharapan
Pada teori ini, orang akan termotivasi dengan baik bila ada peluang untuk mendapatkan insentif pada masing-masing individu. Hal ini terkait dengan 3 konsep, berupa :
a.       Nilai (Value)
Setiap bentuk insentif memiliki nilai positif atau negatif bagi seseorang. Termasuk apakah nilai tersebut besar atau kecil bagi seseorang
b.      Instrumentalitas
Ada hubungan antara pekerjaan yang harus dilakukan dengan harapan yang dimiliki. Dengan kata lain, pekerjaan dilihat sebagai suatu alat untuk mendapatkan suatu yang diharapkan sehingga muncul motivasi
c.       Pengharapan
Persepsi tentang besarnya kemungkinan keberhasilan mencapai tujuan/hasil kerja

Ada 3 macam insentif, yaitu :
a.       Insentif materiil, merupakan penghargaan yang tangible, seperti bantuan keuangan
b.      Insentif solidaritas, merupakan penghargaan dari organisasi dan rekan sejawat
c.       Insentif sesuai tujuan organisasi, merupakan penghargaan dari organisasi, misal kesempatan untuk mengembangan pengetahuannya)

2)                Teori Keseimbangan
Ada kecenderungan orang akan membandingkan insentif yang diterimanya dengan insentif yang diterima orang lain. Jika seimbang antara keduanya, maka ada kemungkinan orang akan puas, bila sebaliknya akan ada yang merasa tidak puas sehingga selanjutnya akan mengakibatkan menurunnya motivasi kerja.

3)                Teori Penentuan Tujuan
Pimpinan selaku top manager, jika memberikan tujuan tugas yang jelas akan lebih memotivasi karyawannya daripada hanya sekedar mengatakan “Kerjakan dengan sebaik-baiknya”, padahal tujuan yang hendak dicapai tidak jelas. Penentuan tujuan yang jelas merupakan gaya kepemimpinan tersendiri. Oleh karena itu, tujuan pekerjaan/tugas harus dirumuskan dengan jelas agar orang-orang yang mengerjakan mengetahui dengan baik. Hal ini akan memotivasi mereka untuk bekerja mencapai tujuan tersebut, meskipun mereka tidak terlibat dalam penentuan tujuannya.
Beberapa sumber kepuasan kerja, antara lain :
·         Mengetahu dirinya telah berhasi dalam menyelesaikan pekerjaannya
·         Merasa senang telah dapat menggunakan pengetahuan/ketrampilannya
·         Mendapatkan kesempatan pengembangan ketrampilan pribadi secara mental dan fisik
·         Kesempatan mempengaruhi orang lain
·         Penghargaan dari orang lain
·         Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan
Sebaliknya, ketidakpuasan akan berakibat menurunnya motivasi kerja. Beberapa sumber ketidakpuasaan, antara lain :
·         Kebosanan
·         Penugasan yang tidak sesuai
·         Adanya gangguan-gangguan selama kerja
·         Fasilitas kerja yang minim
·         Insentif yang tidak sesuai dengan beban kerja
Pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil, sehingga termotivasi dengan baik bila diberlakukan dengan adil. Nilai keadilan merupakan perbandingan antara hasil yang diterima diri sendiri (upaya yang dilakukan sendiri) dengan hasil yang diterima orang lain (upaya orang lain) sehingga berpengaruh terhadap motivasi dalam mengubah upaya, mengubah hasil, meninggalkan situasi dan mengubah pembanding.

3.        faktor yang mempengaruhi terjadinya proses Pemotivasian di organisasi, diantaranya :
a. Adanya Tujuan
Maksudnya adalah setiap orang atau individu pasti memiliki tujuan, visi, atau pun misi. Jadi semakin besar tujuan atau semakin pentingnya misi tersebut maka akan semakin besar pula pengaruh motivasi yang terjadi.
b. Adanya Tantangan (challenge)
Maksudnya adalah bila kita ketahui di setiap kehidupan manusia pasti ada tantangan yang akan berbuah manis untuk dirinya, contohnya adalah seorang mahasiswa di berikan tantangan (challenge) oleh dosen dikelas untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dengan rewardnya ada nilai maksimum atau nilai A. Maka jelas dengan sendirinya motivasi yang besar tertanam didalam diri mahasiswa tersebut, bagaimana caranya bisa mendapatkan nilai maksimum atau nilai A.
c. Adanya Tanggung Jawab
Maksudnya adalah apabila setiap individu diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan keahlian serta kemampuannya, maka ia akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Jadi tanggung jawab dapat mengimplementasikan adanya suatu totalitas di dalam organisasi, yang akan menyebabkan tingkat motivasi kerja semakin tinggi.
d. Adanya kepemimpinan (leadership)
e. Adanya Keharmonisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar