4. Ceritakan tentang manajemen peramalan ! dan bagaimana kriteria peramalan yang dibutuhkan untuk menjadi pedoman pada pengambilan keputusan persediaan?
Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan
suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih
dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu.
Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya
permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan
datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan
(guess), tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalan
menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang
ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan yang menyangkut
keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi
pengambilan keputusan tersebut
Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk menentukan
jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari
proses perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan
jenis produk apa yang diperlukan (what), jumlahnya (how many), dan kapan
dibutuhkan (when). Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk
meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati
keadaan yang sebenarnya. Suatu perusahaan biasanya menggunakan prosedur
tiga tahap untuk sampai pada peramalan penjualan, yaitu diawali dengan
melakukan peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan
industri, dan diakhiri dengan peramalan penjualan perusahaan.
Peramalan lingkungan dilakukan untuk meramalkan inflasi,
pengangguran, tingkat suku bunga, kecenderungan konsumsi dan menabung,
iklim investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan berbagai ukuran lingkungan
yang penting bagi perusahaan. Hasil akhirnya adalah proyeksi Produk Nasional
Bruto, yang digunakan bersama indikator lingkungan lainnya untuk
meramalkan penjualan industri. Kemudian, perusahaan melakukan peramalan
penjualan dengan asumsi tingkat pangsa tertentu akan tercapai.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya
bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya
bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya
bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh
Top Management.
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara
lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila
peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan
kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten
bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu
rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan
konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan
dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia – sia.
Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalam
menyeimbangkan persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah
tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan,
dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut
akan mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagaimana
pengolahan datanya ( manual atau komputerisasi), bagaimana
penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan
metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan
tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini
merupakan adopsi dari hukum Pareto
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah
percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan
pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia,
maupun peralatan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar