MOTIVASI
1.
Definisi
Motivasi adalah proses menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tga elemen utama
dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan.
Berdasrakan teori hierarki kebutuhan Abraham maslow, teori X dan Y Douglas Mc
Gregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adlah alasan yang
dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki teori motivasi
tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk
mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang dimasyarakat yang
sering kali diartikan atau disamakan dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas
, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha , tetapi
intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali
upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya
elemen yang terakhir yaitu ketekunan
merupakan ukuran mengenai berapa lama seseoarang dapat mempertahankan
usahanya.
Salah satu aspek yang sangat berpengaruh
terhadap pencapaian tujuuan suatu organisasi/instansi adalah motivasi kerja.
SDM yang ada dalam lingkungan organisasi/instansi tersebut. Motivasi merupakan variable
perantara yang digunakan untuk menernagkan faktor-faktor dalam diri individu yang
dapat membangkitkan , mempertahankan dan menyalurkan tingkahlaku suatu tujuan
tertentu (J.P. Chaplin).
2.
Motivasi Kerja pada
Organisasi
Motivasi berhubungan dengan kekuatan
(dorongan) yang berada di dalam diri manusia, sehingga motivasi kerja menunjuk
pada kondisi-kondisi (di dalam dan di luar individu) yang menyebabkan adanya
keragaman dalam intensitas, kualitas, arah dan lamanya perilaku kerja. Ada 3
teori yang berhubungan dengan motivasi kerja, yaitu :
1)
Teori Pengharapan
Pada teori ini, orang akan termotivasi
dengan baik bila ada peluang untuk mendapatkan insentif pada masing-masing
individu. Hal ini terkait dengan 3 konsep, berupa :
a.
Nilai (Value)
Setiap bentuk insentif memiliki nilai
positif atau negatif bagi seseorang. Termasuk apakah nilai tersebut besar atau
kecil bagi seseorang
b.
Instrumentalitas
Ada hubungan antara pekerjaan yang
harus dilakukan dengan harapan yang dimiliki. Dengan kata lain, pekerjaan
dilihat sebagai suatu alat untuk mendapatkan suatu yang diharapkan sehingga
muncul motivasi
c.
Pengharapan
Persepsi tentang besarnya kemungkinan
keberhasilan mencapai tujuan/hasil kerja
Ada 3 macam insentif,
yaitu :
a.
Insentif materiil, merupakan penghargaan yang tangible, seperti bantuan
keuangan
b.
Insentif solidaritas, merupakan penghargaan dari organisasi dan rekan sejawat
c.
Insentif sesuai tujuan organisasi, merupakan penghargaan dari organisasi, misal
kesempatan untuk mengembangan pengetahuannya)
2)
Teori Keseimbangan
Ada kecenderungan orang akan
membandingkan insentif yang diterimanya dengan insentif yang diterima orang
lain. Jika seimbang antara keduanya, maka ada kemungkinan orang akan puas, bila
sebaliknya akan ada yang merasa tidak puas sehingga selanjutnya akan
mengakibatkan menurunnya motivasi kerja.
3)
Teori Penentuan Tujuan
Pimpinan selaku top manager, jika
memberikan tujuan tugas yang jelas akan lebih memotivasi karyawannya daripada
hanya sekedar mengatakan “Kerjakan dengan sebaik-baiknya”, padahal tujuan yang
hendak dicapai tidak jelas. Penentuan tujuan yang jelas merupakan gaya
kepemimpinan tersendiri. Oleh karena itu, tujuan pekerjaan/tugas harus dirumuskan
dengan jelas agar orang-orang yang mengerjakan mengetahui dengan baik. Hal ini
akan memotivasi mereka untuk bekerja mencapai tujuan tersebut, meskipun mereka
tidak terlibat dalam penentuan tujuannya.
Beberapa sumber kepuasan kerja, antara
lain :
·
Mengetahu
dirinya telah berhasi dalam menyelesaikan pekerjaannya
·
Merasa
senang telah dapat menggunakan pengetahuan/ketrampilannya
·
Mendapatkan
kesempatan pengembangan ketrampilan pribadi secara mental dan fisik
·
Kesempatan
mempengaruhi orang lain
·
Penghargaan
dari orang lain
·
Keamanan
dalam penghasilan dan kedudukan
Sebaliknya, ketidakpuasan akan
berakibat menurunnya motivasi kerja. Beberapa sumber ketidakpuasaan, antara
lain :
·
Kebosanan
·
Penugasan
yang tidak sesuai
·
Adanya
gangguan-gangguan selama kerja
·
Fasilitas
kerja yang minim
·
Insentif
yang tidak sesuai dengan beban kerja
Pada dasarnya manusia menyenangi
perlakuan yang adil, sehingga termotivasi dengan baik bila diberlakukan dengan
adil. Nilai keadilan merupakan perbandingan antara hasil yang diterima diri
sendiri (upaya yang dilakukan sendiri) dengan hasil yang diterima orang lain
(upaya orang lain) sehingga berpengaruh terhadap motivasi dalam mengubah upaya,
mengubah hasil, meninggalkan situasi dan mengubah pembanding.
3.
faktor
yang mempengaruhi terjadinya proses Pemotivasian di organisasi, diantaranya :
a. Adanya Tujuan
Maksudnya adalah setiap orang atau individu pasti memiliki tujuan, visi, atau pun misi. Jadi semakin besar tujuan atau semakin pentingnya misi tersebut maka akan semakin besar pula pengaruh motivasi yang terjadi.
b. Adanya Tantangan (challenge)
Maksudnya adalah bila kita ketahui di setiap kehidupan manusia pasti ada tantangan yang akan berbuah manis untuk dirinya, contohnya adalah seorang mahasiswa di berikan tantangan (challenge) oleh dosen dikelas untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dengan rewardnya ada nilai maksimum atau nilai A. Maka jelas dengan sendirinya motivasi yang besar tertanam didalam diri mahasiswa tersebut, bagaimana caranya bisa mendapatkan nilai maksimum atau nilai A.
c. Adanya Tanggung Jawab
Maksudnya adalah apabila setiap individu diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan keahlian serta kemampuannya, maka ia akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Jadi tanggung jawab dapat mengimplementasikan adanya suatu totalitas di dalam organisasi, yang akan menyebabkan tingkat motivasi kerja semakin tinggi.
d. Adanya kepemimpinan (leadership)
e. Adanya Keharmonisan
a. Adanya Tujuan
Maksudnya adalah setiap orang atau individu pasti memiliki tujuan, visi, atau pun misi. Jadi semakin besar tujuan atau semakin pentingnya misi tersebut maka akan semakin besar pula pengaruh motivasi yang terjadi.
b. Adanya Tantangan (challenge)
Maksudnya adalah bila kita ketahui di setiap kehidupan manusia pasti ada tantangan yang akan berbuah manis untuk dirinya, contohnya adalah seorang mahasiswa di berikan tantangan (challenge) oleh dosen dikelas untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dengan rewardnya ada nilai maksimum atau nilai A. Maka jelas dengan sendirinya motivasi yang besar tertanam didalam diri mahasiswa tersebut, bagaimana caranya bisa mendapatkan nilai maksimum atau nilai A.
c. Adanya Tanggung Jawab
Maksudnya adalah apabila setiap individu diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan keahlian serta kemampuannya, maka ia akan berusaha sekuat mungkin untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Jadi tanggung jawab dapat mengimplementasikan adanya suatu totalitas di dalam organisasi, yang akan menyebabkan tingkat motivasi kerja semakin tinggi.
d. Adanya kepemimpinan (leadership)
e. Adanya Keharmonisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar